Translate

Senin, 13 Juni 2022

Siswa Siswi SMA Negeri 1 Lebatukan mengenang Hari Pahlawan dengan mengunjung dan Mebersihkan Gua Jepang

 

Foto: Heri Ruing
Berangkat dari Penjajahan negara asing saat Indoneaia belum merdeka memang masih mebekas. Entalah dalam bentuk hati atau pikiran

Akan tetap ada hal tertinggal yang masih terlihat bukti nyata dari penjajahan tersebut dan masih bisah dilihat oleh mata kepala anak maupun cucu.

Gua Jepang atau sering juga disebut sebagai Bungker, merupakan salah satu rumah bagi para Tentara atau serdadu Jepang ketika menjajah Bangsa Indonesia. Banyak sekali kita menemukan gua atau bungker peninggalan tentara Jepang.

Salah satu gua Jepang atau bungker Jepang yang berlokasi di Desa Hadakewa Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata adalah bukti peninggalan sejarah masa Penjajahan Jepang yang masih tersisa sampai saat ini.

Gua ini dulu merupakan fungsi strategis bagi Serdadu Jepang. Posisi gua berada diatas ketinggian sehingga mudah untuk memantau musuh yang datang. 

Gua itu sendiri mempuya dua lubang dengan panjang antar pintu yang satu dengan yang lainya kuarng lebi 4  meter dengan sekat pemisah pada kedua pintunya.

Gua atau Bungker Jepang ini dipakai sebagai tempat persembuyian dan juga untuk menyimpan atau menyembunyikan peralatan perang,penjajah bahkan bahan makanan

Bertepatan dengan hari pahlawan para siswa-siswi SMA Negeri 1 Lebatukan melakukan kunjungan pada situs gua Jepang terebut sekaligus melakukan aksi pembersihan karena gua Jepang teresebut tidak terawat dengan baik. Di pintu masuk gua ditumbuhi banyak rumput dan ilalang. Samapah- sampahpun berserakan.

By Waiua Ruing


Share:

Bunga Lidah Mertua

  Nama Indonesia :  Lidah Mertua

Nama Latin         : Sanseviera Grandis Hahnii
Nama Inggris        : Sanseviera


Sansevieria atau biasa disebut Lidah Mertua adalah salah satu tanaman hias asli dari daerah tropis. Sansevieria sangat mudah dibudidayakan bahkan dalam kondisi lingkungan yang kurang memadai. Tanaman ini adalah tanaman sukulen dari keluarga Dracaenaceae yang berasal dari Afrika Selatan, Arab, India, dan Indonesia. Tanaman Lidah Mertua memiliki akar serabut yang tumbuh para rimpang. Akar menyebar dangkal di dalam tanah, berwarna putih, dan mengandung banyak air.

Taxonomy

Berikut ini merupakan klasifikasi ilmiah dari tanaman Lidah Mertua yang perlu kita ketahui, yaitu:

KingdomPlantae
Sub kingdomTrachebionta
DivisiMagniliophyta
Super divisiSpermatophyta
KelasLiliopsida
Sub kelasLilidae
OrdoLilliales
FamiliAgavaceae dan Ruscaceae
GenusSansevieria
SpesiesSansevieria sp.

                

(Foto: Istockphoto/Natalia SERDYUK)

Orang awam menganggap rimpang (rhizoma) dan stolon sebagai akar utama. Namun anggapan tersebut salah karena keduanya bukan merupakan akar tetapi modifikasi batang yang berfungsi sebagai organ.

Sebetulnya semua tanaman Sansevieria berbatang, baik batang sejati maupun semu. Batang sejati akan tampak ketika tanaman tumbuh besar sedangkan batang semu telah ada sejak tanaman masih kecil.

Batang semu sendiri merupakan organ perbanyakan pada tanaman Lidah Mertua. Batang semu yang tumbuh dipermukaan tanah disebut stolon sedangkan yang hidup di dalam tanah disebut rimpang.

Jenis Tanaman Hias Sansevieria
1. Sansevieria stuckyi


Sansevieria stuckyi memiliki ciri-ciri yaitu berwarna hijau gelap, daunnya tegak lurus, bulat, dan ada guratan-guratan yang berwarna pucat. Pertumbuhan Sansevieria stuckyi bisa mencapai 2 meter.

2. Sansevieria pinguicula

Selanjutnya, salah satu spesies tanaman hias berbunga yang berasal dari kawasan Bura, Kenya, dan Garissa yaitu Sansevieria pinguicula.

Tanaman hias ini memiliki ciri-ciri dengan daunnya yang merekah berwarna biru kehijauan dan bisa tumbuh dengan cepat. Bagian pinggir daunnya terdapat garis tepi yang berwarna cokelat kemerahan.

3. Sansevieria kirkii

Sansevieria kirkii adalah salah satu spesies tanaman hias berbunga yang berasal dari Afrika. Nama lain dari Sansevieria kirkii adalah Sansevieria bintang karena bentuknya yang sangat mirip dengan bintang.

Ciri-ciri tanaman hias Sansevieria kirkii adalah memiliki bunga yang berwarna putih-kehijauan, daunnya berwarna hijau gelap, dan mengeluarkan bau harum yang khas.

4. Sansevieria trifasciata
Sansevieria trifasciata adalah tanaman hias yang berasal dari kawasan Afrika Barat, Nigeria Timur, dan Kongo. Ciri-ciri dari Sansevieria trifasciata memiliki daun yang kaku dan tumbuh secara vertikal ke atas.

Selain itu, daunnya berwarna hijau dengan guratan belang-belang berwarna abu dan hijau.

5. Sansevieria Ehrenbergii

Jenis Sansevieria selanjutnya adalah Sansevieria ehrenbergii. Ciri-ciri yang dimiliki oleh Sansevieria ini adalah daun yang berwarna hijau gelap dan tersusun rapat menyerupai kipas.

Tanaman hias Sansevieria ehrenbergii ini juga bisa dimanfaatkan sebagai antiseptik alami.

Manfaat Tanaman Hias Sansevieria


1. Membersihkan polusi

                Lidah mertua membersihkan udara lebih baik daripada kebanyakan tanaman lainnya. Ia memiliki kemampuan untuk menyerap jumlah karbon monoksida dan karbon dioksida yang berlebihan. Studi dari Naresuan University, Thailand menemukan kadar karbon dioksida di ruang kantor dapat berkurang dengan menanam lima lidah mertua berukuran 60-80 cm. Penelitian dari NASA juga menyatakan lidah mertua dapat menyerap racun di udara seperti benzene, xylene, trichlorethylene, dan formaldehyde. Zat ini berbahaya jika dihirup oleh tubuh karena dapat menyebabkan kanker. NASA merekomendasikan 15-18 tanaman lidah mertua untuk rumah ukuran sedang hingga besar seluas 167 meter persegi.

2. Menghasilkan oksigen
Manfaat sansevieria selanjutnya dapat meningkatkan produksi oksigen sehingga membuat kualitas udara lebih baik. Dikutip dari situs kebun Balcony Garden, penelitian dari Harvard University Extension menyatakan, lidah mertua adalah salah satu tanaman hias yang paling banyak menghasilkan oksigen. Lidah mertua mengubah banyak karbon dioksida menjadi oksigen di malam hari. Ini akan membuat udara terasa segar saat pagi hari.

3. Melawan alergi dan sindrom bangunan sakit
Kemampuan lidah mertua menyerap racun dan melepas oksigen dapat mengurangi alergen atau hal-hal yang menyebabkan alergi di udara. Orang dengan alergi udara dapat menanam tumbuhan ini agar dapat menghirup udara yang bersih.

Sindrom bangunan sakit atau sick building syndrome (SBS) merupakan kondisi yang memunculkan gejala iritasi, batuk, gatal, pusing, mual, sesak dada, dan nyeri otot ketika beraktivitas di ruangan atau gedung dalam jangka waktu lama.

Untuk mengatasi sindrom akibat sirkulasi udara yang buruk dalam ruangan tersebut, bisa memanfaatkan tanaman hias sansevieria.

4. Pelindung
Berdasarkan ilmu topografi kuno China atau fengshui, sansevieria dapat memberikan energi pelindung jika diletakkan pada posisi yang ideal. Dalam fengsui, tanaman yang runcing seperti lidah mertua dianggap sangat baik untuk melawan Qi (energi) negatif.

5. Tanaman hias
Manfaat tanaman hias sansevieria yang terakhir adalah dijadikan pemanis pekarangan rumah maupun di dalam ruangan. Bentuknya yang berkarakter kuat, bertekstur, hijau gelap, dan memanjang, menambah kontras dan kesan alami.

Keindahan sanseviera tersebut juga dipercaya dapat membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi stres.


Baca artikel CNN Indonesia "Mengenal Tanaman Hias Sansevieria Si 'Lidah Mertua'" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210115114710-277-594121/mengenal-tanaman-hias-sansevieria-si-lidah-mertua.



Share:

Bunga Adenium


Bunga Padang Pasir

Adenium berasal dari daerah kering di Asia Barat dan Afrika. Bunga ini dapat tumbuh dengan baik di daerah gurun. Bunga berwarna merah cerah ini kerap disebut mawar padang pasir (desert rose). Batangnya lunak dan dapat menyimpan banyak air. Akarnya dapat menggelembung seperti umbi. Akar ini juga berfungsi untuk menyimpan cadangan air. Bentuk akarnya yang unik menjadi daya tarik bagi para penggemar tanaman ini.

    (sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/24/Adenium_.jpg/800px-Adenium_.jpg)

Bunganya Mirip Kamboja

Apabila dilihat sekilas, adenium memang agak mirip dengan kamboja. Kelopaknya ada 5 buah. Sama seperti kamboja, bunga ini juga terlihat tidak sepenuhnya mekar. Itu membuatnya seperti terompet kecil dengan 5 kelopak di ujungnya. Padahal keduanya berasal dari genus yang berbeda. Kamboja jepang menjadi bagian genus Adenium. Kamboja biasa adalah bagian dari genus Plumeria. Istilah kamboja jepang kemungkinan karena belum banyak yang tahu tentang bunga ini saat beredar di Indonesia. Orang Indonesia banyak yang menganggap sesuatu yang dari Jepang itu ukurannya kecil, sementara yang berukuran besar dari Bangkok. Misalnya jambu bangkok yang ukurannya lebih besar dari jambu biasa. Bunganya yang mirip kamboja dan pohonnya yang kecil membuat orang-orang menyebutnya kamboja jepang.

Klasifikasi dan Morfologi Bunga Kamboja Jepang

Klasifikasi dan Morfologi Bunga Kamboja Jepang – Bunga kamboja jepang atau memiliki nama latin Adenium obesium adalah tanaman yang berasal dari gurun pasir kering, di dataran Asia Barat hingga Afrika. Namun bunga kamboja jepang ini di sana disebut dengan nama mawar padang pasir ( Desert rose ). Selain itu, di sebut dengan nama Adenium ini dikarenakan tanaman ini ditemukan pada kota Yaman di daerah Aden.

1

Secara sistematisnya, tanaman bunga kamboja jepang ini masih dalam keluarga Plumeria tetapi memiliki perbedaan – perbedaan yang sangat menonjol seperti batang, daun, yang memiliki perbedaan ukuran dan bentuk. Namun secara garis besar tanaman bunga kamboja jepang ini dapat diklasifikasikan dan morfologi sebagai berikut :

Klasifikasi bunga kamboja jepang

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliphyta  ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Gentianales

Famili : Apocynaceae

Genus : Adenium

Spesies : Adenium obesum ( Forssk ) Roem & Schult

Morfologi bunga kamboja jepang

Bunga kamboja jepang ini dapat dikenali melalui ciri fisik dan morfologinya, adapun beberapa bagian tanaman yang memiliki karakteristik tersendiri dari tanaman yang dapat di jelaskan sebagai berikut ini.

1. Akar

Bunga kamboja jepang memiliki perakaran membesar dan membentuk hampir menyerupai umbian untuk penyimpanan cadangan air atau makanan. Perakaran tanaman kamboja jepang ini terkadang muncul di permukaan tanah maupun di dalam tanah dengan mencapai kedalaman sekitar 30-60 cm, dan juga akan tampak mengembung pada bagian dalamnya.

2. Batang

Batang tanaman bunga kamboja jepang memiliki bentuk bulat memanjang, lunak, dan tidak memiliki kayu. Batang tanaman bunga kamboja ini sering di kenal dengan sebutan batang sekulen, dan juga dapat mengantikan pekaran pada tanaman tersebut atau dapat membantu menyimpan cadangan air atau makanan.

3. Daun

Daun bunga kamboja jepang ini sangat beragam dan bervariasi tergantung dengan jenis dan varietesnya, mulai dari berbentuk lonjong, bulat oval, meruncing, kecil dan juga terdapat yang besar. Selain itu, daun tanaman ini juga memiliki bulu halus, pertulangan menyirip dan tampak, berwarna kehijauan muda hingga tua.

4. Bunga

Bunga kamboja jepang ini hampir menyerupai terompet yang memiliki jumlah kelopak 5 helai. Bunga ini juga memiliki warna yang sangat beragam dan juga bervariasi tergantung dengan jenis atau varietesnya mulai dari merah mudah, keungguan, dan juga lainnya. Selain itu, bunga tanaman ini juga akan melakukan penyerbukan sendiri maupun bantuan dari binatang sekitarnya.

(Sumber: Bobo.id dan Wikipedia.org)

Share:

Pohon Tabebuya

 


Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6c/Arya.

Pohon tabebuya adalah genus yang memiliki lebih dari 100 spesies pohon berbunga tropis gugur dan semi-gugur. Jenis tanaman ini yang paling banyak disukai karena menumbuhkan kelompok bunga berbentuk terompet berwarna-warni. 

Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah, pohon Tabebuya tumbuh paling baik di iklim hangat dan lembap. Terlepas dari semua pesona warna bunganya yang mencolok, pohon Tabebuya adalah pohon hias perawatan rendah yang tumbuh subur dengan perawatan paling sederhana. Di Indonesia, pohon Tabebuya mulai banyak ditanam di beberapa jalanan perkotaan. Saat musim berbunga, Tabebuya memunculkan bunga terompet warna-warni yang indah. Pada saat berguguran, bunga Tabebuya merontokkan diri dan menandai musim Tabebuya berakhir.

Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), Tabebuya kuning atau Pohon terompet emas adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar. Pohon dengan nama Latin Handroanthus chrysotrichus ini merupakan tumbuhan yang berasal dari Brazil. Tabebuya mempunyai ketahanan hidup yang sangat tinggi dan mampu beradaptasi dalam rentang kondisi yang cukup luas.

Sumber: https://blogger.googleusercontent.com

Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Tabebuya 

Berbicara soal morfologi, ciri fisik dari tumbuhan ini sebenarnya bisa kita lihat dari bagian-bagian yang terdapat pada pohon tersebut, contohnya seperti bagian batang. Batang pohon ini biasanya berwarna cokelat dengan kulit yang terlihat agak mengelupas. Pohon tabebuya sendiri masuk dalam kelompok tumbuhan besar karena bisa tumbuh hingga 5-50 meter. Selain batang, morfologi dari tumbuhan yang satu ini juga terlihat dari daun, bunga, dan buahnya. Agar tidak penasaran, berikut jabaran lengkapnya. Morfologi Daun Jenis pohon tabebuia yang sangat banyak membuat morfologi daunnya berbeda-beda. Namun, pada umumnya bagian tersebut terlihat berpasangan menyilang atau komplek dengan jumlah daun 3-7 lembar. Menariknya daun dan batang tumbuhan ini sebenarnya tergolong majemuk, akan tetapi bagian yang paling mendominasi dari pohon tersebut justru kembang atau bunganya. Morfologi Bunga Seperti yang kita ketahui, pohon tabebuya termasuk dalam kelompok tumbuhan berbunga. Lebar dari bunga tersebut umumnya antara 3-11 cm, berbentuk padat serta helai kelopak berbentuk terompet. Bagian kapsul pada bunga ini biasanya berjumlah dua atau lima helai. Helai bunga (corolla) memiliki warna yang bervariasi, mulai dari putih, merah muda, kuning, ungu dan merah tergantung jenisnya.

Morfologi Buah 

Tak banyak yang mengetahui, bahwasannya pohon ipe mampu menghasilkan buah. Buah dari flora yang satu ini adalah buah polong berbentuk kapsul (dehiscent), dengan panjang berkisar 10-50 cm. Pada beberapa spesies, biji polong tersebut tampak seperti bersayap. Uniknya, buah dari tanaman ini akan tetap berada di pohonnya sampai akhir musim kemarau dan juga awal musim hujan. Helai bunga (corolla) memiliki warna yang bervariasi, mulai dari putih, merah muda, kuning, ungu dan merah tergantung jenisnya. Foto: Shutterstock. Guna dan Manfaat Pohon Tabebuya Seperti yang telah saya jelaskan, tanaman yang satu ini memang terkenal sebagai tumbuhan kaya guna. Selain sebagai bunga hias, berikut beberapa manfaat dari flora neotropis ini: Sifatnya yang tahan terhadap serangan hewan perusak membuat kayu dari pohon ini sangat cocok sebagai bahan baku pembuat furniture, baik indoor ataupun luar ruangan. Kayu ini juga sering warga lokal gunakan sebagai material pendukung saat membangun rumah. Berkat rona bunganya yang cantik, pohon yang satu ini sangat pas sebagai penghias ruangan. Tanaman ini merupakan sumber nektar yang baik untuk lebah madu – mengingat bunganya yang berlimpah, serta sangat populer bagi jenis burung pengisap madu seperti hummingbird. Teh dari kulit tabebuya bunga pink (Tabebuia impetiginosa) kerap warga manfaatkan sebagai obat flu yang baik saat musim hujan, serta ampuh mengurangi batuk pada pecadu rokok. Privasi - Persyaratan Dapat menjadi objek jual-beli dengan harga pasaran yang tinggi.
Sumber: https://www.greeners.co/flora-fauna/pohon-tabebuya/


Guna dan Manfaat Pohon Tabebuya 

Seperti yang telah saya jelaskan, tanaman yang satu ini memang terkenal sebagai tumbuhan kaya guna. Selain sebagai bunga hias, berikut beberapa manfaat dari flora neotropis ini: Sifatnya yang tahan terhadap serangan hewan perusak membuat kayu dari pohon ini sangat cocok sebagai bahan baku pembuat furniture, baik indoor ataupun luar ruangan. Kayu ini juga sering warga lokal gunakan sebagai material pendukung saat membangun rumah. Berkat rona bunganya yang cantik, pohon yang satu ini sangat pas sebagai penghias ruangan. Tanaman ini merupakan sumber nektar yang baik untuk lebah madu – mengingat bunganya yang berlimpah, serta sangat populer bagi jenis burung pengisap madu seperti hummingbird. Teh dari kulit tabebuya bunga pink (Tabebuia impetiginosa) kerap warga manfaatkan sebagai obat flu yang baik saat musim hujan, serta ampuh mengurangi batuk pada pecadu rokok. 

Taksonomi

Kingdom: Plantae

Divisi: Spermatophyta


Sub Divisi: Angiospermae

Kelas: Eudicots

Ordo: Lamiales

Famili: Bignoniaceae

Genus: Handroanthus

Spesies: Handroanthus chrysotrichus



Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2022/02/20/143823/begini-cara-menanam-pohon-tabebuya-warna-warni-di-rumah-cantiknya-mirip-bunga-sakura-jepang

Sumber: https://www.greeners.co/flora-fauna/pohon-tabebuya/

Share:

Pohon Kesambi

  

Sumber: https://cf.shopee.co.id/file/a6e69e035ae1837d75079bea27d2671c

Pohon kesambi merupakan salah satu tumbuhan hutan yang mudah beradaptasi. Buah dari pohon yang satu ini digemari dan dapat dikonsumsi oleh manusia dan binatang, contohnya burung. Tapi, pohon ini dapat menjadi alternatif tanaman unggulan baik di dalam maupun di luar kawasan hutan.

Kesambi atau Schleichera Oleosa MERR termasuk ke dalam jenis keluarga tanaman Sapindaceae. Pohon ini dapat tumbuh setinggi 15 hingga 40 m, dengan diameter 60 sampai 175 cm. Kesambi mempunyai sebutan berbeda-beda di tiap daerah. Tiap sebutan menyerupai sebutannya di India, negara asal tumbuhan ini, di mana kesambi disebut KosamKosumbKusum atau Kussam.

Klasifikasi Kesambi Schleichera oleosa Merr.
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Dialypetalae
Ordo : Sapindales
Familia : Sapindaceae
Genus Schleichera
Species Schleichera oleosa

Sumber  :
Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta
Gembong Tjitrosoepomo , 2013

Jenis-jenis Kesambi di Indonesia

Sumber: https://panennews.com/wp-content/uploads/2020/04/Kesambi.jpg

Pohon kesambi tumbuh secara alami di lembah Himalaya, Sri Lanka dan Indonesia. Di Indonesia, pohon ini tumbuh dengan baik di beberapa daerah, seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Pulau Seram dan Pulau Kai. 

Di Indonesia sendiri, ditemukan dua jenis kesambi, yaitu kesambi kerikil dan kesambi kebo/kerbau. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari ciri khas pada daun dan kulit batangnya. Kesambi kerikil berdaun kecil dan memanjang dan kulitnya lebih tipis dari kesambi kebo. Sementara itu, bentuk percabangan kesambi kebo teratur dan tegak lurus ke atas, sedangkan cabang-cabang kesambi kerikil tumbuh lebih liar, atau ke segala arah.

Tanaman ini juga tersebar di seluruh wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri kesambi dapat ditemukan di ketinggian 0-1200 m dari permukaan laut. Salah satu indikator tumbuhnya tanaman ini adalah jati. Di mana ada jati liar, di situ ada kesambi. Di Jawa Timur, kesambi kerap digunakan sebagai tanaman pengisi yang berfungsi sebagai sekat bakar dalam hutan jati. 

Ada banyak manfaat pohon kesambi yang dapat menjadi sumber penghidupan masyarakat di suatu wilayah. Salah satu yang terutama adalah sebagai tempat memelihara dan mengembangkan/menularkan inang (kutu). Manfaat utama ini tidak dapat diperoleh dari tanaman lainnya. Tapi, mengapa hal ini disebut sebagai salah satu manfaat yang menguntungkan?

Kutu yang dikembangkan oleh pohon kesambi bukanlah kutu sembarangan. Kutu ini bernama kutu lak, yang memiliki nilai ekonomis tinggi, baik di dalam dan di luar negeri. Ketika umur pohon kesambi sudah mencapai lima sampai enam tahun, pohon ini sudah dapat ditulari dengan kutu lak. Perlu diketahui, kutu lak adalah kutu penghasil bahan isolasi listrik, tinta cetak, semir, kapsul obat, piringan hitam, ampelas, pelitur dan cat, serta berbagai manfaat lainnya. 

Selain potensi ekonomi, kesambi juga mengandung khasiat untuk pengobatan. Masing-masing bagian dari pohon kesambi mempunyai manfaat dan fungsi yang berbeda-beda. Untuk mengetahui lebih rinci, mari kita simak penjelasan berikut ini:

  • Kulit Kayu Kesambi

Kulit kayu kesambi dapat digunakan sebagai penyamak kulit manusia. Dari hasil penelitian, analisis kimia menemukan 6,1-14,3% zat penyamak pada kulit kesambi. Bahkan, pada zaman dulu orang Bali dan Madura memakai kulit kesambi sebagai obat kulit yang sangat manjur, terutama untuk penyakit kudis.

  • Daun Kesambi

Daun kesambi yang masih muda dapat dimasak dan dimakan sebagai sayur asem. Selain itu, daun kesambi dapat juga dimakan mentah sebagai lalapan, meskipun rasanya agak sepat. Di Sulawesi Selatan, asap dari daun kering pohon kesambi yang dibakar digunakan sebagai pengobatan (pengasapan) untuk penyakit kudis dan gatal-gatal.

  • Buah Kesambi

Buah kesambi yang masih hijau dapat dimakan dan diolah sebagai asinan. Buah kesambi yang sudah masak sangat digemari oleh anak-anak. Di beberapa daerah, buah kesambi yang sudah masak dijadikan sebagai manisan.

  • Biji Kesambi

Daging biji kesambi mengandung 70% minyak yang sangat berguna sebagai bahan pembuatan minyak gosok. Minyak dari biji kesambi sangat baik digunakan untuk mengobati penyakit dalam, luka-luka, dan kudis. Lalu dari hasil beberapa penelitian, kulit biji kesambi juga sangat cocok untuk menumbuhkan jagung lokal.

Melihat banyaknya manfaat dari pohon kesambi, dapat disimpulkan bahwa pohon ini memiliki potensi yang baik sehingga perlu dikembangkan melalui budidaya. Di kawasan hutan produksi yang tidak produktif dan lahan kritis di luar kawasan hutan sekalipun dapat ditanami pohon kesambi. Kesambi termasuk salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh, tahan terhadap kekeringan, bahkan tahan terhadap panas api, memiliki tajuk yang rindang dan mampu bertunas sepanjang tahun.

Pohon Kesambi : Kandungan, Manfaat Hingga Mitos yang Lagi Viral

Pohon Kesambi – Buah Kesambi adalah buah yang memiliki banyak manfaat. Dengan nama latin Schleichera oleosa, buah yang berwarna cokelat kekuningan ini memiliki kandungan air lebih banyak ketimbang lengkeng.

Selain itu, buah kesambi juga mengandung vitamin C yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Terlebih, buah ini memiliki rasa asem manis, cocok dikonsumsi waktu panas.

Manfaat buah kesambi terletak pada buah, kayu, kulit batang dan bahkan daunnya. Oleh sebab itu, buah ini sangat berharga untuk kita ketahui. Selama ini sangaaaaat jarang orang mengetahui manfaat buah ini.

padahal, hampir di setiap daerah buah ini dapat dijumpai. Terbukti, namanya saja bervariatif sesuai daerah masing-masing.

Makanya sangat tidak mustahil orang mengenal buahnya tetapi tidak dengan namanya. Fenomena ini lumrah terjadi, terkadang buah tertentu dinilai memiliki banyak khasiat oleh kalangan medis tetapi tidak diketahui oleh orang kampung.

Pasalnya nama buah itu sendiri berbeda dengan penamaan di kampung. Contoh yang satu, buah kesambi, sangat memiliki varian nama.

Nama Tanaman Kesambi Di Setiap Daerah

  • Jawa dan Bali : Kesambi, Kusambi, Sambi, Kecacil
  • Sunda : Kasambi/ Kosambi
  • Sumba : Kasembi, Kahembi
  • Timor : Kusambi, Usapi
  • Madura : Kasambhi
  • Rote : Kule, Ule
  • Sawu : Kehabe
  • Makasar : Bado
  • Solor : Kabahi
  • Alor : Kalabai
  • Bugis : Ading
  • Lebatukan: E'bahe

Sumber: https://pkn.id/pohon-kesambi-khasiat-pohon-kesambi/

https://maknawi.net/pohon-kesambi/


Share:

Arsip Blog

OSIS SMA Negeri 1 Lebatukan

Translate

Definition List

Unordered List

Support