Translate

Selasa, 05 Juli 2022

POHON KETAPANG

 

Sumber: https://1.bp.blogspot.com/

        Pohon Ketapang dikenal sebagai tanaman peneduh atau tanaman penghias taman memiliki nama latin Terminalia catappa. Tumbuhan ini di Indonesia mempunyai berbagai nama di tiap daerah. Contohnya, ketapang di Sulawesi Utara dikenal dengan nama Talisei, di Maluku Utara dikenal Tiliho, dan di Papua Barat dikenal nama pohon Kalis. Ketapang secara umum memiliki penyebutan dan nama khusus yang biasa digunakan dalam dunia internasional, yaitu tropical almond, umbrella tree, sea almond, serta beach almond. Karena tumbuh rindang, pohon ketapang mudah dijumpai di pinggir jalan dan taman. Ketapang sering dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh. Tanaman ini memiliki ciri khas, yaitu bentuk cabang dan tajuknya. Lalu, ukuran dan bentuk daun ketapang cukup besar dan tebal dibandingkan daun pohon lainnya. Pohon ketapang disebut juga tanaman pinggir pantai. Karena habitat terbaik ketapang untuk tumbuh adalah kawasan pesisir pantai. Tapi, ketapang juga mudah beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan dan kesuburan tanah.

        Klasifikasi Pohon Ketapang 



           Habitat dan Persebaran Ketapang 
            Daerah pesisir pantai menjadi tempat ideal bagi pohon ketapang tumbuh dengan optimal. Karenanya, tanaman ini disebut juga tanaman pinggir pantai atau ketapang laut. Namun, ketapang juga memiliki kemampuan yang mudah beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan. Pohon ketapang termasuk tumbuhan asli Asia Tenggara maupun Polinesia hingga Australia bagian Utara. Tumbuhan ketapang dapat juga ditemui di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika Timur, Afrika Barat, Pakistan, India, dan Madagaskar. Di Indonesia, ketapang tersebar di berbagai daerah. Pada umumnya, pohon ini berkembang di dataran rendah hingga tinggi, di hutan primer atau sekunder, hutan campuran, hutan rawa, hutan pantai, hutan jati, hingga di sepanjang sungai. Secara umum, pohon ketapang tumbuh di kawasan tropis terutama daerah tropis beriklim lembab. Lokasi yang paling cocok untuk perkembangbiakkan ketapang adalah kawasan yang berada pada ketinggian antara 400 meter di atas permukaan laut. Selain itu, daerah yang ideal untuk pertumbuhan ketapang memerlukan curah hujan rata-rata 1.000-3.500 mm per tahun pada rentang bulan kering, yaitu selama enam bulan. Upaya pohon ketapang untuk beradaptasi pada musim kemarau dengan menggugurkan daunnya sebanyak dua kali dalam satu tahun. Ketika memasuki musim hujan, kuncup daun ketapang akan lahir kembali.

Status Kelangkaan Ketapang 
            Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, ketapang berstatus Least Concern (LC). Artinya, pohon ketapang termasuk jenis flora yang aman dan tidak terancam kepunahannya. Status LC ditetapkan pada tahun 2018 dan telah diperbarui pada tahun 2019. Karena jumlah populasi ketapang masih stabil. Hal ini seimbang dengan tingkat persebaran tumbuhan ini yang hampir dapat ditemui di seluruh dunia.

Ciri-ciri Pohon Ketapang 
        Alasan utama ketapang sering dimanfaatkan sebagai pohon peneduh adalah karena ketapang dapat tumbuh besar (tingginya dapat mencapai 40 meter), termasuktumbuhan berkayu dengan percabangan banyak dan daun yang rindang. Ciri khas ketapang yaitu tajuknya yang tumbuh secara bertingkat sehingga serupa pagoda serta cabangnya yang mendatar. Tajuk merupakan keseluruhan bagian tumbuhan yang meliputi daun, cabang, ranting, bunga dan buah. Berikut ini ciri-ciri dan karakteristik pohon ketapang: 



A. Akar 
                Akar ketapang tergolong dalam tumbuhan dikotil atau berkeping dua dan berakar tunggang bercabang. Tanaman ketapang berjenis akar tunggang bercabang karena terdapat satu pokok bagian berbentuk kerucut, tumbuh lurus ke bawah, dan mempunyai banyak cabang akar yang tumbuh ke samping berfungsi sebagai penopang. 

B. Batang 
            Di permukaan kulit batang ketapang terdapat alur atau sulcatus yang mengakibatkan tekstur kulit batang kasar. Berbentuk bundar atau teres, tumbuh tegak lurus dan memiliki ketebalan hingga 1,5 meter. Batang pokok ketapang sulit dikenali karena mempunyai ukuran yang hampir sama dengan percebangan. Percabangan batang pohon ketapang disebut juga percabangan simpodial. Terkadang, ukuran cabang tanaman ketapang lebih besar dari batang pokoknya. Karena proses tumbuh dan berkembang batang biasanya lebih cepat berhenti, sedangkan cabang akan terus tumbuh. Cabang-cabang pada tanaman peneduh ini tumbuh mendatar dan pokok batangnya membentuk sudut siku-siku.

C. Daun 
            Daun pohon ketapang termasuk kelompok daun tidak lengkap, dikarenakan unsur penyusun hanya ada dua, yaitu tangkai dan helai daun. Daun yang lengkap tersusun dengan tiga bagian, yaitu Pelepah daun (vagina) Tangkai daun (petiolus), dan Helai daun (lamina). Pada umumnya, bentuk daun ketapang lebih lebar dari daun-daun pohon lain. Lebarnya mencapai 3 cm sampai 9 cm setiap helainya. Tangkai daun ketapang berbentuk silinder, bagian pangkal melebar dan cenderung pipih. Helaian daun tanaman ini berbentuk menyerupai telur yang terbalik atau seperti jantung. Tekstur permukaan bagian atas licin. Sedangkan permukaannya bawah berambut halus. Tulang daun pohon ketapang menyirip, satu tulang daun besar sebagai induk, dan memiliki cabang yang tumbuh menuju luar tepi daun. Posisi tulang daun berada di bagian pangkal daun. Daunnya berwarna hijau muda segar seperti pohon manggir. Ketika musing gugur tiba, daun ketapang berubah warna menjadi merah atau kuning. 

D. Bunga 
            Bunga ketapang bentuknya mirip seperti lonceng dan berukuran kecil. Ukuran bunga 4 sampai 8 mm dan memiliki variasi warna yaitu putih, krem dan kuning. Terdapat 5 helai di kelopaknya disetiap bunga. Bunganya tidak mempunyai mahkota. Pusat pertumbuhan bunga ketapang terdapat di ujung ranting dengan panjang 8-25 cm. 

E. Buah 
            Ukuran buah tanaman ketapang 4 sampai 5,5 cm, dan bentuknya mirip almond. Pada usia muda, buah berwarna hijau dan akan berubah merah kecoklatan ketika sudah matang. Di dalam buah ketapang, terdapat biji yang dilindungi oleh kulit yang licin. F. Biji Biji buah ketapang terbagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Kulit Biji Di kulit biji ada dua lapisan, yaitu testa (lapisan kulit terluar) yang berfungsi sebagai pelindung karena memiliki tekstur yang keras seperti kayu dan tegmen (lapisan kulit terdalam). 2. Tali pusar Tali pusar merupakan penghubung antara biji dan tembuni (plasenta). Memiliki peran seperti tangkai pada biji. Ketika biji ketapang sudah matang, biji secara otomatis terlepas dari tali pusar. Tali pusar terlihat cukup jelas pada bagian atas biji.

Simak Video berikut:





Tulisan ini diambil dari sumber: https://lindungihutan.com/blog/pohon-ketapang-klasifikasi-ciri-dan-manfaat/
Copyright LindungiHutan.com
Dukung hutan Indonesia hijau kembali dengan menanam pohon mulai 10 ribu/pohon melalui lindungihutan.com/mulai

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

OSIS SMA Negeri 1 Lebatukan

Translate

Definition List

Unordered List

Support